Selasa, 11 Oktober 2011

diagram sistem pencernaan


Diagram sistem pencernaan
  1. Kelenjar ludah
  2. Parotis
  3. Submandibularis (bawah rahang)
  4. Sublingualis (bawah lidah)
  5. Rongga mulut
  6. Esofagus
  7. Pankreas
  8. Lambung
  9. Saluran pankreas
  10. Hati
  11. Kantung empedu
  12. duodenum
  13. Saluran empedu
  14. Kolon
  15. Kolon transversum
  16. Kolon ascenden
  17. Kolon descenden
  18. Ileum
  19. Sekum
  20. Appendiks
  21. Rektum
  22. Anus 
  23.  

Konsep Dasar Keperawatan menurut Florence Nightingale


BAB II
PEMBAHASAN


A. Teori umum Florence Nightingale

      Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sacral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari factor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan gambaran jelas dari kondisi yang optimal, guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan. Hal ini berisikan empat gaya adaptif, yaitu:
  1. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin
2.  Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan indera peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, kosistensi diri dan etika moral diri
3.  Gaya Aturan Fungsi
Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi social dan mengacu pada performa dalam melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan social
4.  Gaya Interpenden
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung system yang membutuhkan pertolongan, kasih saying dan perhatian,












B. Konsep Model Florence Nightingale
        
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan social.

  1. Lingkungan fisik (physical enviroment)
      Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan
      udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
      yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan
      harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa
      sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.
     Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
  1. Lingkungan psikologyi(psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan srtres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
  1. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara menyeluruh.

       Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
         Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
1)     Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
2)     Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik agar dapat melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
3)     Sehat atau sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat
4)     Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

         Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
1)     Pengkajian atau Pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan.
2)     Analisa Data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien.
3)     Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya
4)     Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
·       Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
·       Penyesuaian terhadap lingkungan
·       Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan
5)     Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan individu
6)     Evaluasi
Mengobservasi dampek perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu


       Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain
1)     Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya yang berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
2)     Teori Kebutuhan
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
3)     Teori stress
Stres meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.














  C. Pendapat Mengenai Teori Konsep Dasar Keperawatan   
       Florence Nightingale

Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale
sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan (Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit dan itu merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi mnyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

















BAB III
PENUTUP



3.1 Kesimpulan

Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien sembuh.

3.2 Saran
         Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.